Sebuah penelitian yang dilakukan Sahlgrenska Academy (SAHLSIS) menemukan, pria yang hidup sendiri cenderung rentan terkena stroke dan berisiko meninggal lebih cepat.
Temuan yang melibatkan 1.090 pasien stroke di Swedia Barat ini memeriksa bahwa sebagian pasien atau sekitar 36 persen ini ternyata mengalami stroke karena tinggal sendiri.
Temuan yang melibatkan 1.090 pasien stroke di Swedia Barat ini memeriksa bahwa sebagian pasien atau sekitar 36 persen ini ternyata mengalami stroke karena tinggal sendiri.
Penulis studi, Petra Redfors mengungkap kalau mortalitas yang terkait dengan hidup sendiri telah dihubungkan dengan aktivitas fisik, konsumsi alkohol yang tinggi, tingkat pendidikan yang rendah dan faktor risiko lain.
"Di antara penyebab lainnya, mungkin karena orang-orang yang hidup sendiri kurang peduli untuk hidup sehat, kemudian tidak ada yang mengingatkan untuk mengonsumsi obatk dan cenderung lama memutuskan untuk ke RS," kata Redfors.
Stroke sendiri biasanya disebabkan oleh beberapa faktor risiko yang mengakibatkan bekuan darah dari jantung.
"Di antara faktor-faktor seperti diabetes atau penyakit arteri koroner, aktivitas fisik yang kurang juga meningkatkan risiko stroke. Dalam penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar pasien stroke memiliki gangguan memori, fokus dan fungsi kognitif selama 7 tahun," ujar peneliti.
Untuk itu, peneliti menyarankan upaya pencegahan stroke, termasuk perubahan gaya hidup untuk mencegah hipertensi, diabetes dan pencarian informasi terkait penyakit tersebut.
Sumber : liputan6